After Market Close Analysis, 26 October 2022

Analisa harian Index Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah market tutup hari Rabu, 26 Oktober 2022 menggunakan telegram botchart Deep Q Learning for trading https://t.me/DLQuant_Bot dan telegram channel : https://t.me/DeepLearningTrading . saham yang dianalisa hari ini adalah IHSG, BUKA,EMTK, SCMA,HMSP,SRTG

Indeks saham di Asia sore ini Rabu (26/10) ditutup naik didorong oleh harapan laju kenaikan suku bunga acuan secara global akan mulai melambat.

Rilis data ekonomi AS semalam memperlihatkan pelemahan pada laju kenaikan harga rumah dan penurunan tingkat kepercayaan konsumen (consumer confidence) ditambah lagi dengan rilis beberapa data sebelumnya yang memberi sinyal kenaikan suku bunga acuan secara agresif oleh bank sentral AS (Federal Reserve) mulai mendinginkan pasar tenaga kerja.

Investor masih memprediksi kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 bps oleh Federal Reserve minggu depan namun proyeksi kenaikan suku bunga sebesar 50 bps di bulan Desember semakin kuat.

Di pasar obligasi, bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) menambah jumlah nilai surat utang yang akan di beli melalui operasi pasar hari ini sehingga mempertegas komitmen BOJ untuk mempertahankan kebijakan suku bunga yang super rendah di tengah lonjakan imbal hasil (yield) surat utang.

Pasar secara cepat bereaksi dengan yield surat utang Pemerintah Jepang (JGB) bertenor 30 tahun turun 12.5 bps menjadi 1.44%, terendah sejak 12 Oktober sementara yield JGB bertenor 20 tahun merosot 8.5 bps menjadi 1.11%, terendah sejak 18 Oktober.

JGB bertenor 10 tahun tidak di perdagangkan sehingga yieldnya tetap di 0.25% atau tepat di batas atas dari rentang yang diinginkan oleh BOJ.

Dari sisi makroekonomi, tingkat inflasi Australia mencapai level tertinggi dalam 32 tahun pada 3Q22 seiring dengan lonjakan biaya pembuatan rumah dan harga gas sehingga memicu tekanan atas bank sentral Australia (RBA) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan secara agresif.

Indeks harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) lompat 1.8% Q/Q, lebih tinggi dari estimasi 1.6%. Secara tahunan (Year-on-Year), inflasi melonjak dari 6.1% menjadi 7.3%, tertinggi sejak 1990 dan hampir tiga kali lipat lebih cepat dari laju kenaikan upah.

Inflasi Inti (trimmed mean) juga naik 1.8% Q/Q di 3Q22 sehingga secara tahunan inflasi inti mencapai 6.1% Y/Y, jauh di atas estimasi 5.6%.

Ini adalah berita buruk bagi RBA yang sudah terlanjur memproyeksikan inflasi inti berada di 6.0% Y/Y sementara inflasi (CPI) akan mencapai puncaknya di 7.75% Y/Y pada akhir tahun ini.

Statistik
IHSG: 7,043.939 | -4.441 poin |(-0.06%)

Volume (Shares) : 21.456 Billion
Total Value (IDR) : 12.648 Trillion
Net Foreign RG : -118.96 Billion
Market Cap (IDR) : 9,382.665 Trillion
Saham naik : 274
Saham turun : 252

Sektor Penopang
Teknologi : +6.670 Poin
Energi : +5.932 Poin
Konsumen Non Siklikal : +4.399 Poin

Top 5 net buy asing RG:
ICBP 122.2 Bn
UNTR 77.8 Bn
ADRO 56.0 Bn
ITMG 54.2 Bn
BUKA 37.6 Bn

Top 5 net sell asing RG:
BBCA -149.5 Bn
BBRI -140.3 Bn
ASII -67.7 Bn
TLKM -66.2 Bn
BMRI -26.0 Bn

Dibawah ini Data star rotation sektor sektor IDX-IC relatif terhadap pergerakan index Composite IHSG untuk penutupan tanggal 26 Oktober 2022

berikut ini Infomasi jadwal workshop Trading as a business yang akan di laksanakan di bulan oktober 2022 . untuk bulan september 2022, hanya workshop level advance Volume Price Analysis, khusus bagi yang sudah mengikuti workshop trading as a business, informasi lebih lanjut ,silahkan menghubungi : https://t.me/ReinDeepLearning

Trading As A Business Workshop
Batch 27 : saturday 29 October 2022

Bagi Bapak, Ibu dan teman teman yang ingin mendapatkan akses robot @dlquant_bot, silahkan klik menu join botchart @dlquant_bot di halaman https://dlquant.web.id/bot-trial/

Happy trading.. Semoga barokah
DLQuant Admin

*Data reference From Philip Sekuritas Indonesia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com