After Market Close Analysis, 22 Agustus 2023

Analisa harian Index Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah market tutup hari Selasa , 22 Agustus 2023 menggunakan telegram botchart Deep Q Learning for trading https://t.me/DLQuant_Bot dan telegram channel : https://t.me/DeepLearningTrading . saham yang dianalisa hari ini adalah IHSG, PTBA,TBIG, SRTG, ITMG

Indeks saham di Asia sore ini, Selasa (22/8), mayoritas ditutup naik karena investor menunggu sinyal dan rencana dari keputusan suku bunga dalam acara pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, minggu ini.

Investor berharap para pejabat tinggi bank sentral AS (Federal Reserve) mengatakan bahwa mereka sudah selesai menaikkan suku bunga yang sudah berada di level tertinggi dalam dua dekade. Namun, terbuka lebar kemungkinan bahwa para pejabat tinggi Federal Reserve justru mengatakan lonjakan inflasi belum sepenuhnya berada dalam kendali.

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Jepang semuanya naik di tengah dorongan kenaikan suku bunga global. Yield surat utang Pemerintah Jepang naik menjadi 0.66%, tertinggi sejak 2014, memperbesar prospek bahwa bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) akan melakukan intervensi pasar dengan memborong surat utang Pemerintah Jepang dari pasar untuk memperlambat kenaikan yield.

Investor sedang berusaha mengukur tingkat toleransi BOJ terhadap lonjakan yield setelah BOJ memperlebar rentang kisaran pergerakan yield pada tanggal 28 Juli lalu yang mengizinkan yield surat utang Pemerintah Jepang bertenor 10 tahun naik secara perlahan-lahan hingga 1.0%.

Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data Indeks Sentimen Konsumen atau Consumer Sentiment Index (CSI) yang keluar melemah untuk pertama kalinya sejak Februari. CSI turun tipis ke level 103.1 di bulan Agustus dari level 103.2 pada bulan sebelumnya namun masih lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang berada di level 101.9.

Dari dalam negeri, Neraca Berjalan (Current Account) mencatat defisit USD1.93 miliar (0.5% dari PDB) di 2Q23, berubah dari surplus USD3.85 miliar (0.9% dari PDB) di 2Q22. Ini adalah defisit Neraca Berjalan pertama sejak 2Q21 seiring dengan anjloknya Neraca Perdagangan di tengah penurunan harga komoditas, perlambatan ekonomi global, dan permintaan domestik.

Selama Semester I 2023, surplus Neraca Perdagangan menyusut menjadi USD1.05 miliar dari USD4.40 miliar di Semester I 2022.

Statistik
IHSG: 6,916.45 | +50.42 poin | (+0.73%)
Volume (Shares) : 20.69 Billion
Total Value (IDR) : 10.85 Trillion
Market Cap (IDR) : 10,185.34 Trillion
Saham naik : 274
Saham turun : 235

Sektor Pendorong
Basic materials: +6.32 poin
Energi: +5.99 poin
Keuangan: +3.21 poin

Top 5 net buy asing RG:
BMRI 188.3 Bn
BBRI 121.1 Bn
TLKM 110.8 Bn
PTBA 82.0 Bn
BRMS 19.2 Bn

Top 5 net sell asing RG:
INCO -35.0 Bn
GOTO -32.0 Bn
BBCA -26.9 Bn
MTEL -11.8 Bn
ADMR -9.3 Bn

Dibawah ini Data star rotation sektor sektor IDX-IC relatif terhadap pergerakan index Composite IHSG untuk penutupan tanggal 22 Agustus 2023.

Bagi Bapak, Ibu dan teman teman yang ingin mendapatkan akses robot @dlquant_bot, silahkan klik menu join botchart @dlquant_bot di halaman https://dlquant.web.id/bot-trial/

Happy trading.. Semoga barokah
DLQuant Admin

*Data reference From Philip Sekuritas Indonesia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com