After Market Close Analysis, 18 Maret 2021

Analisa harian Index Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah market tutup hari Kamis, 18 Maret 2021 menggunakan telegram botchart Deep Q Learning for trading https://t.me/DLQuant_Bot dan telegram channel : https://t.me/DeepLearningTrading . saham yang dianalisa hari ini adalah IHSG, DOID, INKP, BMRI,BBNI

Indeks saham di Asia sore ini Kamis (18/3) di tutup naik setelah the Fed berhasil menghadirkan sedikit ketenangan di pasar obligasi dengan keputusan kebijakan moneter dan proyeksi ekonominya. Kurva imbal hasil (yield curve) surat utang Pemerintah AS semakin mendongak (steepen) dengan yield surat utang bertenor pendek turun lebih cepat dari yield surat utang bertenor panjang, indikasi investor percaya pada janji the Fed bahwa suku bunga acuan akan tetap berada di tingkat super rendah meskipun pandemik COVID-19 berakhir. Selisih imbal hasil (yield spread) antara surat utang Pemerintah AS bertenor 2 tahuin dan 10 tahun melebar menjadi 153.2 bps.

Investor sekarang menantikan hasil keputusan rapat kebijakan bank sentral Inggris atau Bank of England (BOE) yang akan di rilis nanti malam. Karena di yakini tidak ada perubahan pada suku bunga acuan dan jumlah stimulus moneter, investor akan lebih memberi perhatian pada nada dari pernyataan kebijakan (policy statement) BOE serta proyeksi ekonomi Inggris.

Investor juga menantikan hasil dari ulasan kebijakan (policy review) bank sentral Jepang atau Bank Of Japan (BOJ) yang akan di rilis besok. BOJ pertama kali mengumumkan akan melakukan policy review pada bulan Desember 2020. Investor berharap BOJ membiarkan kisaran pergerakan imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah Jepang bertenor 10 tahun melebar jadi 25 basis poin (bps) dari 20 bps. BOJ juga di yakini akan menghapus target tahunan pembelian Exchange-Traded Funds (ETF) senilai JPY6 triliun. BOJ saat ini adalah investor terbesar di pasar saham dan pasar obligasi Jepang sehingga setiap perubahan kebijakan, meskipun kecil, akan mempunyai dampak yang besar pada pasar.

Investor menyambut baik laporan riset dari agen pemeringkat S&P Globa Rating yang mengatakan bahwa dampak kenaikan imbal hasil (yield) di AS bagi ekonomi berkembang (emerging economies) di kawasan Asia tidak akan seburuk pada Taper Tantrum di tahun 2013. Alasannya, yield di AS naik karena di dorong ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih baik akan mendongkrak laju inflasi. Biasanya, ekonomi di kawasan Asia akan menjadi pihak pertama yang di untungkan ketika pertumbuhan ekonomi global membaik.


IHSG: 6,347.83 | +70.60 poin |(+1.12%)

Volume (Shares) : 17.989 Billion
Total Value (IDR) : 11.294 Trillion
Market Cap (IDR) : 7,496.16 Trillion
Foreign Net BUY (RG): IDR 680.91 Billion
Saham naik : 239
Saham turun : 236

Sektor Pendorong Indeks:
Aneka Industri : +2.75%
Infrastruktur : +1.61%
Industri Dasar & Kimia : +1.56%


Top 5 net buy asing (IDR miliar):
BMRI 191.78!!
BBRI 99.67
BBNI 88.16
DOID 45.65
UNVR 41.76

Top 5 net sell asing (IDR miliar):
ARTO 46.55
ANTM 36.69
CPIN 31.93
MDKA 18.06
AKRA 15.38

Bagi Bapak, Ibu dan teman teman yang ingin mendapatkan akses robot @dlquant_bot, silahkan klik menu join botchart @dlquant_bot di halaman https://dlquant.web.id/bot-trial/
Happy trading.. Semoga barokah
DLQuant Admin

*Data reference From Philip Sekuritas Indonesia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com