After Market Close Analysis, 23 June 2022

Analisa harian Index Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah market tutup hari Kamis, 23 Juni 2022 menggunakan telegram botchart Deep Q Learning for trading https://t.me/DLQuant_Bot dan telegram channel : https://t.me/DeepLearningTrading . saham yang dianalisa hari ini adalah IHSG, EXCL, ADHI, PTPP, WIKA

Indeks saham di Asia sore ini Kamis (23/6) ditutup variatif (mixed) dengan kecenderungan naik tipis di tengah semakin besarmya risiko resesi global akibat kenaikan suku bunga acuan yang agresif, terutama oleh bank sentral AS (Federal Reserve).

Ketua Federal Reserve Jerome Powell dijadwalkan memberikan pidato semi tahunannya di depan Kongres AS malam nanti. Investor terus berusaha menimbang risiko bahwa bank-bank sentral di dunia mendorong ekonomi global masuk ke dalam resesi pada saat mereka berusaha menjinakkan inflasi melalui kenaikan suku bunga acuan.

Sejumlah negara di Asia dan Eropa menghadapi prospek ekonomi yang cukup suram dari semakin besarnya potensi resesi ekonomi di AS.
Perhitungan awal (flash) data au Jibun Bank Japan Manufacturing PMI turun ke level 52.7 di bulan Juni, terendah dalam 4 bulan dari perhitungan akhir 53.3 pada bulan sebelumnya akibat pemberlakuan kebijakan Lockdown di sejumlah kota besar di Tiongkok.

Sementara itu, perhitungan awal data S&P Global Flash Australia Manufacturing PMI stabil di level 55.8 di bulan Juni, menandakan perbaikan di sektor manufaktur selama 25 bulan berruntun.

Di zona Euro, pertumbuhan usaha telah melambat secara signifikan bulan ini, lebih buruk dari ekspektasi karena konsumen khawatir mengenai tagihan listrik yang tinggi sehingga memilih untuk tetap di rumah dan menunda berbagai pembelian barang untuk menghemat uang.

Perhitungan awal (flash) data S&P Global flash Composite PMI untuk zona Euro anjlok ke level 51.9 di bulan Juni dari 54.8 pada bulan Mei, jauh di bawah ekspektasi 54.0 dan merupakan level terendah sejak Februari 2021.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI7DRRR di 3.5% dengan alasan inflasi mash terkendali.
Meskipun inflasi tahun ini diyakini akan menembus kisaran target 2% – 4%, BI tetap tidak terburu-buru memperketat kebijakan moneter karena berbagai subsidi dari Pemerintah akan membantu meredam lonjakan inflasi. Selain itu, BI juga memprediksi inflasi akan kembali ke dalam kisaran target 2% – 4% tahun depan.


IHSG: 6,998.267 | +13.956 poin |(+0.20%)
Volume (Shares) : 24.533 Billion
Total Value (IDR) : 15.684 Trillion
Market Cap (IDR) : 9,152.386 Trillion
Foreign Net Sell (RG): IDR 311.45 Billion
Saham naik : 185
Saham turun : 332

Sektor Penguatan Terbesar
Infrastruktur : +1.81%
Kesehatan : +1.18%
Konsumen Non Siklikal : +1.14%

Top 5 net buy asing RG:
HRUM 50.2 Bn
ADMR 32.0 Bn
KLBF 31.3 Bn
PGAS 28.8 Bn
MDKA 27.6 Bn

Top 5 net sell asing RG:
BBRI 163.8 Bn
TLKM 55.0 Bn
BMRI 54.7 Bn
ITMG 40.0 Bn
CPIN 32.7 Bn

Dibawah ini Data star rotation sektor sektor IDX-IC relatif terhadap pergerakan index Composite IHSG untuk penutupan tanggal 23 Juni 2022

Bagi Bapak, Ibu dan teman teman yang ingin mendapatkan akses robot @dlquant_bot, silahkan klik menu join botchart @dlquant_bot di halaman https://dlquant.web.id/bot-trial/

Happy trading.. Semoga barokah
DLQuant Admin

*Data reference From Philip Sekuritas Indonesia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com